Awal jadian dengan honeymoen.....
dapat edelweis dari puncak gunung Bawakaraeng.
So sweet...... tapi saya nggak suka bunga edelweis. Why???
Edelweis (latin. Anaphalis javanica) disebut bunga abadi, karena umurnya yang panjang dan tidak pernah mati meskipun di petik bunganya bentuk dan warnanya tidak berubah.
Tumbuhan ini mampu mempertahankan hidupnya diatas tanah yang tandus karena mampu membentuk Mikoriza - merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur - dengan jamur tanah tertentu.
Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian rata-rata 8 m. tumbuhan ini dapat ditemukan di daerah tinggi atau di pegunungan tinggi di seluruh Nusantara namun sekarang langka. Tumbuhan ini dilindungi pemerintah.
Tumbuhan ini dapat mengeluarkan bau yang sangat wangi bahkan bias tercium sampai jarak kurang lebih 100 m. Mungkin oleh karena itu bunga ini sangat digemari oleh lebih dari 200 jenis serangga.
Mari kita jaga jangan sampai tumbuhan ini punah, karena ini merupakan sebuah kekayaan alam yang harus dilestarikan.
Di balik keindahan dari bunga edelweis ternyata tersimpan sebuah mitos, dimana bagi yang memberikan bunga ini kepada pasangannya, maka cintanya akan abadi. Tidak sedikit para pencinta yang menjadikan bunga abadi ini menjadi salah satu hadiah spesial bagi pasangannya. Konon, hal itu dimaksudkan agar cintanya abadi.Tumbuhan ini dianggap sebagai perlambang cinta, keabadian, ketulusan. Bunga ini juga melambangkan sosok wanita yang sulit didapat, berharga, istimewa dan dilindungi. Kalau dilihat dari bentuknya bunga ini sangat cantik, dan di balik kecantikannya itu tersimpan makna ataupun mitos yang cukup banyak mempercayainya. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya, karena bunga yang satu ini biasanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung.
“Untuk mendapatkan bunga edelweis yang indah, maka semakin besar resiko yang dihadapi”, karena nyawa adalah tantangannya. Teringat kejadian 15 tahun yang lalu. Awal jadian dengan honeymoen, dapat edelweis dari puncak gunung Bawakaraeng. So sweet...... tapi saya nggak suka bunga edelweis. Why??? Bukankah itu bunga abadi yang bisa membuat cinta abadi seperti bunga edelweis?”. Iya sih....tau koq, tapi lama-kelamaan bunga itu akan mengeluarkan serbuk. Nah serbuknya itu bisa bikin bersin-bersin. Saya bisa alergi, hehehe......I'm sorry honeymoen. Tapi salut dengan perjuanganmu menaklukkan gunung bawakaraeng bersama para senior di G-Plug Studio.
Kita tidak akan pernah mendapatkan cinta abadi (dari sekuntum bunga abadi), tapi adalah cinta sejati (juga bukan dari sekuntum bunga Edelweis). Dan kita justru tidak akan mendapatkan keduanya jika kita tidak meyakini bahwa yang sedang kita rasakan ini adalah cinta sejati dan juga abadi.
Untuk para pendaki gunung janganlah memetik edelweis dan dijadikan sebagai bukti telah menaklukan gunung tersebut. "Biarkan bunga itu tetap abadi di habitatnya, seperti cinta kita....". Save Edelweis!
Sumber : - Andry Febrian
- Okeu Uweiy
- Google.com
Kenangan yang tak terlupakan ...
BalasHapusPendakian puncak gunung Bawakaraeng yang dilalui dengan pengorbanan nyawa, sampe nyaris mengalami musibah yang tak disangka-sangka ...
Turun gunung membawa beberapa tangkai bunga Edelweis, dengan harapan dapat meluluhkan hatinya agar dapat menerimaku apa adanya ...
Tapi kenyataan tak sesuai dengan harapan, bunga yang kubawa dengan penuh arti ternyata ditolak dengan halus ... katanya "alergi" dengan bunga tersebut ...
Apa yang salah dengan semua ini ? apa saya yang tidak tau diri ? atau saya salah membawa bunga ? atau ... aaaahhhh ... sudahlah ... semua sudah berlalu ... biarlah kenangan itu menjadi cerita pengantar tidur bagi cucuku kelak ... insya Allah ...
hehehehe....tapi terbuktikan,tanpa edelweis pun.....^,*
BalasHapus